Kamis, 14 Januari 2010

BUMI KEDIRI [3]

**************SETELAH Raden Gendrayana mencabut kerisnya dari warangkanya,kemudian ditunjukkan kepada sang Resi, tiba2 sang Resi Mahabuda langsung menubruk keris itu sehingga beliau langsung "MUKSA"[meninggal & jasadnya menghilang]. Raden Gendrayana sangat kaget bercampur sedih,tetapi dia tidak bisa berbuat apa2. Dia sadar mungkin ini sadah menjadi kehendak YANG MAHA KUASA.

Setelah peristiwa itu, Raden Gendrayana langsung memimpin kerajaan Kediri dg gelar PRABU Gendrayana.Tidak berapa lama berselang,permaisuri sang Prabu mengandung kemudian melahirkan seorang putera yang kemudian di beri nama Raden "JAYABAYA".yang di sebut-sebut sebagai "Titisan WISNU"*************
Setelah Raden Jayabaya dewasa,Prabu Gendrayana lengser keprabon dan digantikan oleh Raden Jayabaya. Kabar itu terdengar pula oleh Pangeran Doho & Pangeran Doko yg waktu itu masih melanjutkan bertapa. Begitu mendengar kabar bahwa Kediri telah diperintah oleh seorang raja Titisan Wisnu, Pangeran Doho & Pangeran Doko teringat akan wasiat ayahandanya dan langsung mengakhiri masa bertapanya kemudian menghadap Prabu Jayabaya.Di hadapan sang raja, kedua pangeran menceritakan semua kejadian di kediri dari awal sampai selesai, juga tentang wasiat sang RESI MAHABUDA yang diamanatkan kepada mereka berdua.*************
Setelah mendengar cerita dari kedua pertapa itu, Raja Jayabaya kemudian mengangkat dan menugaskan Pangeran Doho menjadi penguasa untuk menjaga wilayah kerajaan Kediri bagian barat bergelar "KI BUTO LOCOYO"dan berkedudukan di GUNUNG KLOTOK [sekarang]. Sedangkan Pangeran Doko di angkat dan di tugaskan menjaga wilayah kerajaan KEDIRI bagian timur dg gelar " KI TUNGGULWULUNG" yang berkedudukan di GUNUNG KELUD [sekarang].##########################
S E L E S A I ###########################
*tulisan ini sengaja tidak diimprovisasi*
Sumber :
penelusuran spiritual 1 MUHARAM 1431 H.